Dalamhal ini para ulama menjelaskan bahwa termasuk perbuatan syirik besar (syirik yang dapat menyebabkan pelakuknya keluar dari Islam) adalah jika seorang bertawakkal (bersandar dan bergantung hatinya) kepada selain Allah Ta‟ala dalam suatu perkara yang tidak mampu dilakukan kecuali olah Allah Ta‟ala semata.
Kata "tawakal" bagi umat muslim mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Disebutkan berkali-kali di dalam Al-Qur'an, dalam buku-buku islami, juga menjadi topik ceramah bagi para ustadz ustadzah di luar sana membuat kata Tawakal hendaknya sudah dikenal dengan sebagai penambah ilmu, agar kita bisa lebih dalam mengenal konsep tersebut, bukan hanya dari definisi tawakal saja, yuk baca sampai habis artikel ini!ilustrasi orang bertawakal ArapoğluTawakal berasal dari bahasa arab تَوَكُّل yang berarti berserah dan bersabar. Secara lebih mendalam, tawakal diartikan sebagai memercayai dan menggantungkan segala urusan yang dimiliki kepada Allah swt. Kita memahami dan memercayai sepenuhnya bahwa Allah swt adalah satu-satunya yang paling berkuasa, memiliki kemampuan yang tiada duanya, juga yang paling tahu segala yang baik untuk seorang muslim, kita perlu menyadari bahwa segala kemampuan dan kapasitas yang dimiliki sesungguhnya hanyalah sebagian kecil dari kuasa Allah swt. Kita menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, yang senantiasa membuat kesalahan, sehingga kita membutuhkan bantuan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita mampu melakukan berbagai usaha demi mencapai atau menyelesaikan segala urusan dalam hidup. Namun, usaha saja tidak cukup membuat kita menjadi pribadi yang sukses di dunia maupun di akhirat kelak. Kita membutuhkan kuasa Tuhan agar segala yang kita usahakan mendapatkan berkah dan ganjaran yang sesuai. Secara sederhana, hal tersebutlah yang dikenal dengan Tetap dibarengi usahailustrasi orang berikhtiar AjegbileSeperti yang dijelaskan sebelumnya, tawakal berarti menyadari keterbatasan diri sendiri, sehingga membutuhkan bantuan dari Tuhan Yang Maha Perkasa. Akan tetapi, hal ini tidak boleh menjadi alasan kita memelihara rasa malas karena memercayai bahwa ada Tuhan yang senantiasa mampu menolong. Dalam hidup, kita tetap membutuhkan usaha, entah itu untuk mendapatkan reward tertentu maupun untuk menyelesaikan segala masalah dunia yang membelenggu diri. Tuhan tidak akan ingin membantu hamba-Nya yang tidak melakukan usaha terlebih dahulu. Usaha yang kita lakukan merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah swt atas segala fasilitas yang telah diberikan, sedangkan bertawakal atau berserah diri kepada Allah swt adalah bentuk keimanan kita kepada Allah dalam menjalani hidup di dunia kita membutuhkan dua hal penting, yakni ikhtiar usaha dan tawakal berserah diri kepada Tuhan. Sudahkah kamu berusaha menyeimbangkan keduanya?3. Cara melakukannyailustrasi orang mengaji dapat dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah swt sebagai penolong di kala hati sedang gusar. Orang yang bertawakal berusaha menjalankan segala perintah Allah swt termasuk sunnah-sunnah didalamnya dan menjauhi segala larangan-Nya. Namun, mereka juga menyadari bahwa selain beribadah dibutuhkan usaha nyata untuk mencapai apa yang diinginkan. Sehingga, mereka bukan hanya memperbanyak ibadah, namun juga meningkatkan usaha agar Allah swt ridho dalam membantunya. Tawakal bukan hanya dibutuhkan ketika kamu ingin meraih sesuatu atau menyelesaikan masalah dalam hidup. Namun, tawakal dapat diterapkan di hampir seluruh aspek dalam kehidupan, entah itu ketika mengalami kegagalan, ketika mencari jati diri, ketika ingin mengikuti tes pekerjaan, dan lain sebagainya. Baca Juga Pengertian, Keutamaan, dan Manfaat Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari 4. Manfaat ketika bertawakalilustrasi orang bahagia PiacquadioMereka yang mampu memercaya Allah swt sepenuh hati dan menyandarkan segala urusan kepada-Nya sejatinya adalah orang-orang senantiasa berada dalam jalan kesuksesan dan kemenangan. Mereka akan senantiasa mampu menghadapi segala kemungkinan dalam hidup dengan lebih baik dan lebih positif. Mereka tidak mudah gusar, bersedih hati, stres apalagi menjadi depresi karena kepercayaannya kepada Allah swt mengalahkan segala urusan rumitnya di dunia. Mereka percaya bahwa segala takdir yang telah Tuhan berikan senantiasa adalah hal terbaik, karena Allah swt sejatinya merupakan sebaik-baik penulis skenario kehidupan yang menghadapi kegagalan namun senantiasa mempercayai Allah swt tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan. Ia percaya bahwa kegagalan tersebut termasuk salah satu wadah belajar dan bahwa kegagalan itu diberikan karena Allah swt percaya akan kemampuannya menghadapi kegagalan tersebut. Akibatnya, ia dapat menjadikan momen itu sebagai momen untuk lebih meningkatkan usaha serta ibadahnya kepada Allah swt. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa dengan bertawakal, menyerahkan segala urusan kepada Sang Pencipta, hidup akan jauh lebih tentram dan damai. 5. Tawakal yang keliruilustrasi orang berdoa DanilyukKamu juga harus hati-hati ya dalam menyandarkan segala urusan dalam hidup! Beberapa dari kita mungkin pernah, baik secara sengaja atau pun tidak sengaja justru menganggap segala hal yang terjadi bukan karena kehendak Tuhan. Kita lalai menilai bahwa segala musibah, kesenangan, kesedihan, rezeki dan lain sebagainya sejatinya berasal dari satu sumber, yakni Allah swt. Bentuk tawakal yang keliru dapat berupa menyandarkan segala urusan dan keinginan serta memercayai dengan sepenuh hati kepada selain Allah swt, misalnya menginginkan seorang anak melalui dukun atau ustadz. Hal semacam ini dapat tergolong sebagai perbuatan syirik yang berakibat dosa besar. Bentuk tawakal lainnya yang juga keliru ialah ketika seseorang menganggap bahwa sebuah sebab dalam hidup terjadi semata-mata karena orang lain. Contoh, ketika seorang cancer survivor meyakini kesembuhannya terjadi karena usaha dari para dokter di rumah sakit dan melupakan campur tangan Tuhan. Atau ketika seorang pelajar meyakini nilai bagus yang diperoleh semata-mata akibat guru yang sudah mengajarnya. Keyakinan-keyakinan seperti itu dapat menjadi awal mula kita melupakan kuasa Tuhan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan menjalankan segala amalan-amalan yang diperintahkan. Agar kita mampu mengingatnya dalam kondisi apa pun sampai sini kamu udah lebih paham bukan tentang konsep tawakal? Baca Juga Pengertian, Keutamaan, dan Manfaat Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
AlFurqan. Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran. Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil.
BERTAWAKAL KEPADA ALLAHOleh Dr. Fadhl IlahiTermasuk di antara sebab diturunkannya rizki adalah bertawakkal kepada Allah Yang Mahaesa dan Yang kepada-Nya tempat bergantung. Insya Allah kita akan membicarakan hal ini melalui tiga hal Dimaksud Bertawakkal Kepada Syar’i Bahwa Bertawakkal Kepada Allah Termasuk Diantara Kunci-Kunci Tawakkal Itu Berarti Meninggalkan Usaha ?APA YANG DIMAKSUD BERTAWAKAL KEPADA ALLAH Para ulama -semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan- telah menjelaskan makna tawakkal. Diantaranya adalah Imam Al-Ghazali, beliau berkata “Tawakkal adalah penyandaran hati hanya kepada wakil yang ditawakkali semata”[1]Al-Allamah Al-Manawi berkata ”Tawakkal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran diri kepada yang ditawakkali”[2]Menjelaskan makna tawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, Al-Mulla Ali Al-Qari berkata “Hendaknya kalian ketahui secara yakin bahwa tidak ada yang berbuat dalam alam wujud ini kecuali Allah, dan bahwa setiap yang ada, baik mahluk maupun rizki, pemberian atau pelarangan, bahaya atau manfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sehat, hidup atau mati dan segala hal yang disebut sebagai sesuatu yang maujud ada, semuanya itu adalah dari Allah”[3]DALIL SYAR’I BAHWA BERTAWAKAL KEPADA ALLAH TERMASUK KUNCI RIZKI Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Qudha’i dan Al-Baghawi meriwayatkan dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang“[4].Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang berbicara dengan wahyu menjelaskan, orang yang bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya dia akan diberi rizki. Betapa tidak demikian, karena dia telah bertawakkal kepada Dzat Yang Mahahidup, Yang tidak pernah mati. Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepadaNya, niscaya Allah akan mencukupinya. Allah مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki0Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu“[Ath-Thalaq /65 3]Menafsirkan ayat tersebut, Ar-Rabi’ bin Khutsaim mengatakan “Mencukupkan dari setiap yang membuat sempit manusia”[5]APAKAH TAWAKAL ITU BERARTI MENINGGALKAN USAHA? Sebagian orang mungkin ada yang berkata ”Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit ?”Perkataan itu sungguh menunjukkan kebodohan orang yang mengucapkannya tentang hakikat tawakkal. Nabi kita yang mulia telah menyerupakan orang yang bertawakkal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal kepada Allah Yang Mahaesa dan Yang kepadanya tempat bergantung. Dan sungguh para ulama -semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik kebaikan- telah memperingatkan masalah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata “Dalam hadits tersebut tidak ada isyarat yang membolehkan meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya ada isyarat yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandainya mereka bertawakkal kepada Allah dalam bepergian, kedatangan dan usaha mereka, dan mereka mengetahui bahwa kebaikan rizki itu di TanganNya, tentu mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut”[6]Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau di masjid seraya berkata, Aku tidak mau bekerja sedikitpun, sampai rizkiku datang sendiri’. Maka beliau berkata, Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah اللَّهَ جِعَلَ رِزْقِيْ تَحتَ ظِلِّ زُمْحِيْ“Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku melalui tombakku”Dan beliau أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا“Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah meberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung, berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang“.Dalam hadits tersebut dikatakan, burung-burung itu berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari dalam rangka mencari Imam Ahmad berkata, Para sahabat juga berdagang dan bekerja dengan pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita.[7]Syaikh Abu Hamid berkata ”Barangkali ada yang mengira bahwa makna tawakkal adalah meninggalkan pekerjaan secara fisik, meninggalkan perencanaan dengan akal serta menjatuhkaan diri di atas tanah seperti sobekan kain yang dilemparkan, atau seperti daging di atas landasan tempat memotong daging. Ini adalah sangkaan orang-orang bodoh. Semua itu adalah haram menurut hukum syari’at. Sedangkan sya’riat memuji orang yang bertawakkal. Lalu, bagaimana mungkin suatu derajat ketinggian dalam agama dapat diperoleh dengan hal-hal yang dilarang oleh agama pula.?Hakikat yang sesungguhnya dalam hal ini dapat kita katakan, Sesungguhnya pengaruh bertawakkal itu tampak dalam gerak dan usaha hamba ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya”.Imam Abul Qasim Al-Qusyairi ”Ketahuilah sesungguhnya tawakkal itu letaknya di dalam hati. Adapun gerak secara lahiriah maka hati itu tidak bertentangan dengan tawakkal yang ada di dalam hati setelah seorang hamba meyakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika terdapat kesulitan, maka hal itu adalah karena takdirNya, dan terdapat kemudahan maka hal itu karena kemudahan dariNya”[8]Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja’far bin Amr bin Umayah dari ayahnya Radhiyallahu anhu, ia berkata قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرْسِلُ نَاقَتِيْ وَأََتَوَ كُّلُ قَالَ اِغْقِلهَا وَتَوَ كَّلْ“Seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, Aku lepaskan untaku dan lalu aku bertawakkal ?’ Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ikatlah kemudian bertawakkallah“[9]Dan dalam riwayat Imam Al-Qudha’i عَمْرُو بْنِ أُمَيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قُلْتُ يَا رَسُوْلَّ اللَّةِ ! أُقَيّدُ رَاحِلَتِيْ وَأَتَوَكَّلُ عَلَى اللَّهِ، أَوْأُرْسِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ؟ قَالَ قَيِّدْهَا وَتَوَكَّلْ“Amr bin Umayah Radhiyallahu anhu berkata, Aku bertanya, Wahai Rasulullah !!, Apakah aku ikat dhulu unta tunggangan-ku lalu aku bertawakkal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal ? Beliau menjawab, Ikatlah kendaraan unta-mu lalu bertawakkallah“[10]Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Dan sungguh setiap muslim wajib berpayah-payah, bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.[Disalin dari kitab Mafatih ar-Rizq fi Dhau’ al-Kitab was-Sunnah, Penulis DR Fadhl Ilahi, Edisi Indonesia Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc. Penerbit Darul Haq- Jakarta] _______ Footnote [1] Ihya’ Ulumid Din, 4/259 [2] Faidhul Qadir, 5/311 [3] Murqatul Mafatih, 9/156 [4] Al-Musnad, no. 205, 1/243 no. 370, 1/313 no. 373, 1/304; Jami’ut Tirmidzi, Kitabuz Zuhud, Bab Fit Tawakkal Alallah, no. 2344, no 2447, 7/7 dan lafazh ini adalah miliknya ; Sunan Ibni Majah, Abwabuz Zuhd, At-Tawakkul wal Yaqin, no 4216, 2/419; Kitabuz Zuhd oleh Ibnu Al-Mubarak, juz IV, Bab At-Tawakkul wat Tawaddhu’ no. 559, hal 196-197 ; Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitabur Raqa’iq, Bab Al-Wara’ wat Tawakkul, Dzikrul Akhbar amma Yajibu alal Mar’i min Qath’il Qulubi anil Khala’iqi bi Jami’il Ala’iqi fi Ahwalihi wa Asbabihi no. 730, 2/509 ; Al-Mustadzrak ala Ash-Shahihain, Kitabur Riqaq, 4/318 ; Musnad Asy-Syihab, Lau Annakum Tatawakkaluna ala’ Allah Haqqa Tawakkulihi no. 1444, 2/319 ; Syarhus Sunnah oleh Al-Baghawi, Kitabur Riqaa, Bab At-Tawakkul ala Allah Aza wa Jalla no. 4108, 14/301. Imam At-Tirmidzi berkata, Ini adalah hadits shahih, kami tidak mengatahuinya kecuali dari sisi ini Jami’ut Tirmidzi, 7/8. Imam Al-Hakim berkata, Ini adalah hadits dengan sanad shahih, tetapi tidak dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim Al-Mustadrak ala Ash-Shahihain, 4/318. Imam Al-Baghawi berkata, Ini adalah hadist hasan. Syarhus Sunnah, 14/301. Dan sanadnya dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir. Lihat, Hamisyul Musnad, 1/234. Serta Syaikh Al-Albani menshahihkannya, Lihat, Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah no. 310, jilid 1, juz III/12 [5] Syarhus Sunnah, 14/298 [6] Dinukil dari Tuhfatul Ahwadzi, 7/8 [7] Dinukil dari Fathul Bari, 11/305-306 [8] Dinukil dari Murqatul Mafatih, 5/157 [9] Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitabur Raqa’iq, Bab Al-Warra’ wat Tawakkul, Dzikrul Akhbar bin Annal Mar’a Yajibu Alaihi Ma’a Tawakkulil Qalbi Al-Ihtiraz bil A’dha Dhidda Qauli Man Karihahu, no. 731, 2/510, dan lafazh ini miliknya ; Al-Mustadrak Alash Shahihain, Kitab Ma’rifatish Shahabah, Dzikru Amr bin Umayah Radhiyallahu anhu, 3/623. Al-Hafizh Adz-Dzahabi berkata, Sanad hadist ini jayyid’. At-Talkhis, 3/623. Al-hafizh Al-Haitsami juga menyatakan hal senada dalam Majmau’z Zawa’id wa Manba’ul Fawa’id, 10/303. Beliau berkata, Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari banyak jalan. Dan para pembawa haditsnya adalah pembawa hadits Shahih Muslim selain Ya’kub bin Abdullah bin Amr bin Umayah [10] Musnad asy-Syihab, Qayyid ha wa Tawakkal, edisi 633, 1/368
Manusiayang bertawakal kepada selain allah,termasuk manusia.. Question from @Raflipratama1 - Sekolah Menengah Atas - Matematika
Jakarta - Apa arti dari tawakal? Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI menjelaskan tawakal artinya pasrah diri kepada kehendak Allah SWT. Tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT dengan sepenuh hati. Dalam buku berjudul Pengantar Studi Islam oleh Amin Syukur, dijelaskan tawakal artinya berserah dengan melepaskan anggota tubuh dalam penghambaan kepada Allah SWT. Kemudian menggantungkan hati dengan keutuhan, dan bersikap merasa cukup. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 23 "Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman." Berikut ulas lebih mendalam tentang tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT dengan sepenuh hati, contoh, dan keutamaannya, Selasa 21/6/2022.Seorang pejabat India menggusur beberapa rumah milik warga Muslim yang diduga terlibat bentrok saat memprotes penghinaan Nabi Muhammad beberapa waktu Muslim - Image by Igor Ovsyannykov from PixabayMemahami tawakal artinya bagian dari berpasrah kepada Allah SWT. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI menjelaskan tawakal artinya pasrah diri kepada kehendak Allah SWT. Tawakal artinya percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT dalam penderitaan dan sebagainya. Hal yang sama diungkapkan oleh Imam Ghazali, tawakal artinya penyandaran hati hanya kepada wakil yang ditawakali semata. Tawakal artinya penyandaran diri ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat ath-Thalaw ayat 2-3, yang artinya “Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” Tawakal artinya berserah, bisa dilakukan dengan sejumlah persyaratan. Dalam buku berjudul Pengantar Studi Islam oleh Amin Syukur, dijelaskan tawakal artinya berserah dengan melepaskan anggota tubuh dalam penghambaan kepada Allah SWT. Kemudian menggantungkan hati dengan keutuhan, dan bersikap merasa cukup. “Ketika dia diberikan sesuatu, maka dia akan mengucapkan syukur sebaliknya, jika tidak maka dia bersabar,” dijelaskan. Kemudian menurut Imam Ahmad bin Hmbal, tawakal artinya perbuatan yang dilakukan oleh hati bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan. Bukan sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Tawakal artinya bukan hanya berdia diri tanpa usaha, bukan juga kepasrahan tanpa dan Contoh Perilaku TawakalIlustrasi Muslim sumber freepikAda dua macam perilaku tawakal yang perlu diketahui untuk lebih memahaminya. lansir dari berbagai sumber, macam-macam perilaku tawakal ada tawakal kepada Allah SWT semata dan kepada selain Allah SWT. Ini penjelasannya 1. Tawakal kepada Allah SWT Semata Tawakal kepada Allah SWT semata adalah menyerahkan diri dan segala urusan hanya kepada Allah SWT. Perintah tawakal dapat ditemui di beberapa ayat dalam Al-Quran. Satu di antaranya terdapat di dalam QS. At-Taubah51. Menurut ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa iman akan menjadi sempurna apabila tawakal hanya dilakukan kepada Allah SWT. 2. Tawakal kepada Selain Allah SWT Tawakal kepada selain Allah SWT dibagi menjadi dua macam. Berikut rinciannya - Tawakal kepada selain Allah dalam hal-hal yang menjadi urusan Allah SWT. Contohnya adalah enyerahkan urusan rezeki dan pertolongan kepada arwah para kiai yang sudah wafat dan patung berhala. Hukum dari tawakal tersebut adalah haram. - Tawakal kepada selain Allah SWT dalam hal-hal yang termasuk urusan manusia. Contohnya adalah menyerahkan masalah keamanan, perekonomian, dan kesehatan kepada orang lain tanpa mengaitkannya kepada Allah SWT. Apabila sudah memahami tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT dengan sejumlah syarat yang menentukannya benar atau salah, kemudian pahami dari contoh perilaku tawakal. Ini contoh perilaku tawakal yang lansir dari berbagai sumber 1. Contoh perilaku tawakal adalah selalu bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah swt, dan bersabar apabila mendapatkan musibah. 2. Contoh perilaku tawakal adalah selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan sebelumnya. 3. Contoh perilaku tawakal adalah selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT atas kejadian atau apa yang kita terima. 4. Contoh perilaku tawakal adalah tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan berikhtiar. 5. Contoh perilaku tawakal adalah menyerahkan segala sesuatu hal terhadap Allah SWT setelah berusaha keras. 6. Contoh perilaku tawakal adalah selalu berusaha dan berikhtiar dengan maksimal, selanjutnya bertawakal kepada Allah SWT. 7. Contoh perilaku tawakal adalah tidak mudah berputus asa dalam berusaha. 8. Contoh perilaku tawakal adalah menerima semua ketentuan Allah swt dengan rasa ikhlas dan ridha. 9. Contoh perilaku tawakal adalah ketika kita meninggalkan rumah, kita bertawakal kepada Allah SWT atas rumah yang kita tinggalkan. 10. Contoh perilaku tawakal adalah ketika kita mendapatkan suatu masalah, kita berserah diri kepada Allah SWT dan berdoa agar segera mendapatkan solusi dari masalah yang kita alami. 11. Contoh perilaku tawakal adalah berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. 12. Contoh perilaku tawakal adalah sebelum dan setelah kita ujian, diiringi dengan berdoa dan menyerahkan semua kepada Allah SWT. 13. Contoh perilaku tawakal adalah ketika kita berobat ke rumah sakit, kita berserah diri dan memohon kepada Allah agar diberi Bertawakal dalam IslamIlustrasi Keluarga Muslim Credit memahami tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT berserta contoh perilaku atau perbuatannya, berikutnya apa saja yang menjadi keutamaan bertawakal dalam Islam itu? Ini penjelasan keutamaan bertawakal dalam Islam yang lansir dari berbagai sumber 1. Memperoleh Kecukupan dari Allah SWT Orang yang bertawakal dijamin mendapatkan rasa cukup dari Allah SWT. Hal ini lantaran, orang yang bertawakal telah menyerahkan diri kepada Allah. Sehingga, dia akan meyakini bahwa Allah SWT telah menjamin rezeki untuk umatnya. Keutamaan ini tercantum dalam surah At Talaq ayat 6 yang berbunyi "Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." 2. Meningkatkan Keimanan Seperti yang disinggung sebelumnya, tawakal menjadi salah satu bagian dari keimanan seorang muslim. Hal ini seperti yang tercantum dalam surah Al Maidah ayat 23 yang berbunyi "Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, 'Serbulah mereka melalui pintu gerbang negeri itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman'." 3. Mendapatkan Kebaikan Dunia Akhirat Keutamaan ketiga dari arti tawakal bagi muslim adalah akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Hal ini seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surah Nahl ayat 41 - 42 yang artinya berbunyi “Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, yaitu orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal." 4. Terhindar dari Godaan Setan Keutamaan lain dari bertawakal adalah membuat seorang muslim terhindar dari godaan setan. Sebab, Allah SWT tak akan membiarkan setan mendekati manusia yang beriman dan berserah kepada-Nya. Keutamaan ini terdapat dalam surah An Nahl ayat 99 yang artinya berbunyi "Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan." * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Iaseorang Nabi yang lembut yang penuh cinta kasih kepada manusia dan selalu kembali kepada jalan kebenaran. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah." (QS. Hud: 75) "(Yaitu): Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim." (QS. as-Shaffat: 109)
Jakarta - Tawakal menjadi salah satu sikap yang selalu disinggung dalam fiman Al Quran. Sebenarnya apa saja manfaat dari bertawakal tersebut?Sebelumnya perlu dipahami definisi tawakal yang dilansir dari buku Tawakal Bukan Pasrah karya H. Supriyanto, Lc., Tawakal adalah keadaan membebaskan diri dari segala ketergantungan selain Allah dan menyerahkan keputusan atas segala sesuatunya hanya kepada Allah ini pula yang membuat tawakal disebut sebagai perbuatan menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha kita kepada Allah SWT. Keistimewaan tawakal kepada Allah SWT terlihat dalam Al Quran yang disebut lebih dari 30 kali dalam 19 surat yang berbeda. Salah satunya surat Ali Imran ayat 159,فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَArtinya "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."Manfaat dari bertawakal kepada Allah SWT juga beberapa kali disebutkan dalam fimanNya maupun sabda Rasulullah SAW. Berikut ini 5 manfaat bertawakal kepada Allah yang berhasil dirangkum oleh Manfaat Bertawakal kepada Allah SWT1. Diberi kecukupanSalah satu keutamaan dari bertawakal termaktub dalam QS. At Thalaq ayat 3 yang berbunyi,وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُArtinya "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya." QS. At Thalaq 3.2. Mendapat pertolongan AllahOrang yang bertawakal kepada Allah akan mendapatkan perlindungan, pertolongan. dan bahkan anugerah dari Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam surah Al Anfal ayat 49,وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌArtinya "... Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."3. Kebaikan dunia akhiratTawakal kepada Allah SWT juga akan membawa kebaikan bagi seseorang. Baik kebaikan di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 41-42,وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَالَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَArtinya "Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, yaitu orang-orang yang sabar dan hanya kepada Allah saja mereka bertawakkal."4. Mendatangkan kekayaan dan rezekiRasulullah SAW menyebut bahwa bertawakal kepada Allah SWT dapat mendatangkan kekayaan dan kelapangan rezeki. Dari Umar bin Khattab, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوا خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناًArtinya "Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Dia akan menurunkan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikannya kepada burung yang pergi pagi-pagi sekali dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang," HR At Tirmidzi.Setelah mengetahui manfaat dari bertawakal kepada Allah SWT di atas, semoga kita semua bisa tetap istiqomah dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari ya. Aamiin. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/erd
Orangyang bertawakal kepada selain Allah SWT termasuk orang yang musyrik. Yaitu mereka yang mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I'tikad (kepercayaan), ucapan maupun dalam bentuk amal perbuatan. Jadi, manusia yang bertawakal kepada selain Allah SWT termasuk manusia yang mensekutukan Allah SWT atau musyrik.
Kertas kerja ini mengupas mengenai bertawakal kepada selain Allah. Dalam kertas kerja ini membin-cangkan contoh amalan bertawakal selain Allah yang merupakan antara dosa besar yang perlu dijauhi oleh umat Islam. Setiap masalah ada penyelesaiannya, begitu juga dengan masalah bertawakal selain Allah kerana dalam kertas kerja ini terdapat cara mengatasi perbuatan bertawakal selain Allah. Se-bagai umat Islam, hendaklah sentiasa berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunah agar tidak tersasar daripada landasan ajaran agama Islam. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free GUGATAN AKIDAH BERTAWAKAL KEPADA SELAIN ALLAH Siti Norain Amir Siti Hawa Johari Kamarul Azmi Jasmi Faculty of Islamic Civilization, Universiti Teknologi Malaysia,. Suggested Citation Amir S. N., Johari S. H. & Jasmi K. A. 2015. Gugatan Akidah Bertawakal kepada Selain Allah dlm. Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 Jasmi K. A. & Hiasan Panot, Ed. pada 16 Mei 2015 bertempat di Dewan Kuliah Khadijah, Fakulti Tamadun Islam, Universiti Teknologi Malaysia. Skudai, Johor, hal. 13-28. ISBN 978-967-0794-45-5. ABSTRAABSTRAABSTRAABSTRACTCTCTCT Kertas kerja ini mengupas mengenai bertawakal kepada selain Allah. Dalam kertas kerja ini membin-cangkan contoh amalan bertawakal selain Allah yang merupakan antara dosa besar yang perlu dijauhi oleh umat Islam. Setiap masalah ada penyelesaiannya, begitu juga dengan masalah bertawakal selain Allah kerana dalam kertas kerja ini terdapat cara mengatasi perbuatan bertawakal selain Allah. Se-bagai umat Islam, hendaklah sentiasa berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunah agar tidak tersasar daripada landasan ajaran agama Islam. REF ERENCESREF ERENCESREF ERENCESREF ERENCES Abidin, Danial Zainal. 2008. Minda Muslim Super. Batu Caves, Kuala Lumpur PTS Milen-nia. Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim 2002. Membersihkan Hati Dari Gangguan Setan. Yogyakarta Ge-ma Insani Press. al-Qardawi, Yusuf. 1996. Fiqh Keutamaan Berasaskan al-Quran dan As-Sunnah. Kuala Lum-pur Angkatan Belia Islam Malaysia. Din, Haron 2007. Ada Apa Dengan Islam. Batu Caves, Kuala Lumpur PTS Milennia SDN BHD. Fatanah, Abu Ahmad. 2005. 10 Golongan yang Tidak Mendapat Syafaat. Kuala Lumpur Al-Hidayah Publisher. Ismail, Abdul Aziz. 2006. Awas! Golongan Munafikin. Kuala Lumpur Progressive Publishing House SDN BHD. Jasmi, Kamarul Azmi, & Tamuri, Ab Halim. 2011. Dasar Akidah Muslim. Skudai Johor Pen-erbit UTM Press. Mahmud, Abdul Halim. 1995. Islam Dan Akal. Kuala Lumpur Percetakan Dewan Bahasa Dan Pustaka. Abstrak Kertas kerja ini mengupas mengenai bertawakal kepada selain Allah. Dalam kertas kerja ini membincangkan contoh amalan bertawakal selain Allah yang merupakan antara dosa besar yang perlu dijauhi oleh umat Islam. Setiap masalah ada penyelesaiann-ya, begitu juga dengan masalah bertawakal selain Allah kerana dalam kertas kerja ini terdapat cara mengatasi perbuatan ber-tawakal selain Allah. Sebagai umat Islam, hendaklah sentiasa berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunah agar tidak tersasar daripada landasan ajaran agama Islam. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN Artikel ini membincangkan definisi bertawakal, amalan bertawakal selain Allah SWT yang merosakkan akidah, dan cara mengatasinya. DEFINISI BERTAWAKALDEFINISI BERTAWAKALDEFINISI BERTAWAKALDEFINISI BERTAWAKAL Bertawakal bermaksud menyerahkan diri kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sesuatu. Namun salah jika beranggapan bertawakal hanya menunggu nasib tanpa berusaha mendapatkannya. Bertawakal membezakan antara orang Islam dan orang kafir. Hal ini demikian kerana masing-masing berusaha teta-pi orang yang beriman itu mempunyai sifat tawakal, manakala 2 GUGATAN AKIDAH BERTAWAKAL KEPADA SELAIN ALLAH Siti Norain Amir Siti Hawa Johari Kamarul Azmi Jasmi 14Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 orang kafir tidak ada tawakalnya Jasmi & Tamuri, 2011. Hal ini sebagaimana firman Allah !" $ %& '*+, -%./01+/234+56 Maksud Berkatalah dua lelaki antara orang yang takut menyalahi perintah Tuhan, lagi yang diberi nikmat taufik oleh Allah kepa-da keduanya "Seranglah mereka melalui pintu itu, kerana apabila kamu memasukinya maka sudah tentu kamulah orang yang menang; dan kepada Allah jualah hendaklah kamu berserah setelah kamu bertindak menyerang, jika benar kamu orang yang beriman" Surah al-Maidah, 423 Kita sebagai kaum Muslimin dan Muslimat diperintah oleh Allah supaya sentiasa bertawakal kepada-Nya. Tetapi bagaimana pula ada segelintir umatnya bertawakal selain daripada Allah? Ataupun sebenarnya ada kaum Muslimin yang bertawakal kepada yang lain tanpa disedari perbuatannya itu. AMALAN BERTAWAKAL YAAMALAN BERTAWAKAL YAAMALAN BERTAWAKAL YAAMALAN BERTAWAKAL YANG MEROSAKAN NG MEROSAKAN NG MEROSAKAN NG MEROSAKAN AKIDAHAKIDAHAKIDAHAKIDAH Bertawakal selain daripada Allah bermaksud menyerahkan diri dan bergantung kepada selain Allah. Contoh bertawakal selain daripada Allah seperti berikut syirik, Syirik Kesalahan dalam memahami tawakal ini akan menyebabkan rosaknya akidah seseorang itu bahkan boleh terjerumus dalam perkara yang membatalkan akidah yang paling besar, iaitu syirik. Syirik bermaksud 15Gugatan Akidah Bertawakal kepada Selain Allah menyekutukan Allah dengan sesuatu pada zat, sifatnya dan perbuatan Omar, 2004. Syirik terbahagi kepada dua, iaitu Syirik Jali dan Syirik Khafi. Syirik Jali adalah syirik yang dibuat secara terang-terangan. Hal ini demikian boleh berlaku sama ada dari iktikad, lisan atau per-buatan. Contoh syirik melalui iktikad ialah meragui dan menafikan kewujudan Allah serta mempercayai ada kuasa lain daripada Allah. Manakala contoh perbuatan syirik daripada perbuatan ialah me-nyembah berhala, memohon keramat di perkuburan, memakai tangkal azimat untuk menjadi kuat dan berjumpa bomoh meminta bantuan atas keinginan tentang sesuatu Yusoff, 2011. Menyembah berhala juga bermacam-macam. Kemusyrikan Majusi Persia yang mengatakan ada dua macam tuhan, iaitu tuhan baik tuhan bercahaya dan tuhan buruk tuhan gelap mengikut agama Hindu dan Buddha. Para penyembah berhala ini paling banyak pengikutnya dan meracun ratusan juta orang Asia dan Af-rika. Kemusyrikan ini tempat bercambah nya pelbagai bentuk khurafat dan sekali gus menjatuhkan martabat manusia. Hal ini demikian adalah kerana manusia menyembah benda yang mereka ciptakan sendiri. Mereka mencipta benda yang tidak boleh berkhidmat kepadanya malah mereka pula menjadi hamba, taat dan tunduk kepada ciptaannya sendiri. Selain itu syirik jali juga boleh terjadi melalui lisan. Contohnya menghalalkan perkara yang haram, dan mengaku keluar daripada Islam. Syirik yang kedua ialah syirik khafi syirik dibuat secara halus. Hal ini bermaksud menunjuk-nunjuk kehebatan diri dengan orang lain, takbur bangga diri serta ujub mengagumi diri sendiri. Syirik ini tidaklah membatalkan iman, Cuma sifat ini berpunca daripada iman yang lemah dan terlalu mengikut hawa nafsu. Syirik ini berpunca daripada kesombongan manusia yang enggan mengakui kebesaran Allah sehingga dia menduakan Allah dan bertawakal selain daripadan-ya Fatanah, 2005 10. 16Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 Nifaq Nifaq juga menjadi salah satu yang menyebabkan manusia bertawakal selain Allah. Secara umumnya perkataan munafik dalam istilah agama ialah seseorang yang memperlihatkan keimanan pada zahirnya, tetapi menyembunyikan kekafiran dalam hatinya Ismail, 2006. Menurut Imam Nawawi “Apabila orang beriman mempunyai atau menyerupai sifat munafik maka ia disebut nifak, iaitu melahirkan sesuatu yang menyalahi keadaan hatinya.” Hal ini sebagaimana firman Allah 7889";"$ ?ABC DE$'F,'GHIJK$'GLM'G7N7OO8/> ?HI' $ ]S^ !Z[ -+\G$ P9 18Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 ] _ 8„;$M…T>† 23Gugatan Akidah Bertawakal kepada Selain Allah Maksud dan apabila dikatakan kepada mereka" Turutlah akan apa yang diturunkan oleh Allah" mereka menjawab "Tidak, bahkan Kami hanya menurut apa yang Kami dapati datuk nenek Kami melakukannya". Patutkah Mereka menurutnya sekalipun datuk neneknya itu tidak faham sesuatu Apa pun ten-tang perkara ugama, dan tidak pula mendapat petunjuk hi-dayah dari Allah? Surah al-Baqarah 2170 Selain itu, Allah SWT juga berfirman P9 '5$ p>' ‡+=+$$HI' ˆd$‰Š<+q1 ‰‹Œ •3[8m8<5TC+$ŽMaksud dan Bagaimana kamu akan menjadi kafir padahal kepada kamu dibacakan ayat Allah al-Quran, dan Dalam kalangan kamu ada Rasul-Nya Muhammad SAW? dan sesiapa berpegang teguh kepada ugama Allah, maka Sesungguhnya ia beroleh petunjuk hidayah ke jalan yang betul lurus. Surah al-Imran 3101 Manusia hendaklah membuang sikap angkuh dan sombong terhadap Allah. Hal ini demikian adalah kerana manusia sebagai hamba Allah tidak berhak mencabar mengatakan hukum Allah tidak sesuai, sebaliknya mengatakan hukum ciptaan sendiri itu lebih baik dan benar. Firman Allah c•‰• q’8SL “Z1 ‰”K •+/2•.^ –+/23$x…8‚$6Maksud dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang Kami turunkan al-Quran kepada hamba Kami Muhammad, 24Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 maka cubalah buat dan datangkanlah satu surah yang sebanding Dengan al-Quran itu, dan panggilan orang yang kamu percaya boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu orang yang benar. Surah Al-Baqarah, 223 Sebagai manusia perlu sentiasa merendah diri kerana dia tahu ba-hawa amalannya akan dihisab oleh Allah. Apabila ia berjaya melaksanakan kewajipan sebagai hamba Allah dengan menghayati Islam sebagai cara hidupnya, maka ia akan terhindar dirinya daripada sifat takbur dan ujub berbangga dengan dirinya. Bersyukur kepada Allah SWT Islam mendidik manusia supaya sentiasa bersyukur atas limpahan rahmat dan kurniaan Allah yang tidak terhingga banyaknya, sehingga hidup penuh dengan kebangkitan kepada Allah sahaja. Sebagaimana firman Allah =HIx —G$'8KOo=H\‚ —G'?F ,˜,•™88š; ›t3œMaksud dan ingatlah ketika Tuhan kamu memberitahu "Demi sesungguhnya! jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatku kepada kamu, dan Demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar Sesungguhnya azab-Ku amatlah keras". Surah Ibrahim, 147 Maka, dengan sifat bersyukur ini, jiwa dan raganya akan menjadi aman dan sejahtera. Sifat ini juga manusia dapat mengenal diri dan meyakini bahawa Tuhan itu pencipta alam ini dan mustahil un-tuknya bertawakal selain Allah. 25Gugatan Akidah Bertawakal kepada Selain Allah Bersungguh-Sungguh dalam Berusaha Manusia perlu berusaha dengan gigih jika ingin mendapatkan sesuatu. Hal ini demikian kerana mustahil bagi mencapai cita-cita sekiranya berpeluk tubuh sahaja. Manusia sering salah dalam me-mahami takdir atau qada’ dan qadar yang akan membawa akibat buruk dalam diri dan kehidupan manusia. Firman Allah H1Mc NI•cI$c8.ž ™pSy<P M ,•qI’T$yvJ ŸW‰ <TyvJ3‰!$c$;$PH17…9‰ <T¡Maksud Bagi tiap-tiap seorang ada malaikat penjaganya silih berganti dari hadapannya dan dari belakangnya, yang mengawas dan menjaganya dari sesuatu bahaya Dengan perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum bala bencana disebabkan kesalahan mereka sendiri, maka tiada sesiapapun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkan-Nya itu, dan tidak ada sesiapapun yang dapat menolong dan melindungi mereka selain daripadanya. Surah Al-Ra’du 1311 Walaupun umat Islam berusaha, ia masih lagi belum pasti jika Al-lah tidak mengehendakinya, Allah ingin mengajar umatnya supaya tidak berputus asa apabila bertemu dengan kegagalan. Hari tidak akan selamanya malam, ada bintang yang naik, ada bintang yang turun, hari ini umat Islam menang, dan adakalanya umat Islam gagal. Itulah lumrah kehidupan dunia. Sebab itu, dunia ini dijadikan se-bagai tempat ujian. Sekiranya berjaya dengan ujian tersebut, syurga adalah ganjarannya. 26Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 RUMUSANRUMUSANRUMUSANRUMUSAN Adakah manusia mampu bertawakal selain daripada Allah? Jawapannya tidak, kerana manusia tiada upaya melawan kehendak dan kuasa Allah. Manusia hendaklah mengesakan Allah sebagai Tuhan Maha Pencipta, dan Tuhan yang wajib disembah. Kepada Allah sahajalah manusia meminta pertolongan kerana Dia mampu mengabulkan semua permintaan hambanya. Sedangkan, bertawakal selain daripadanya adalah sesuatu yang paling dibenci oleh Allah al-Jauziyah, 2002. Firman Allah c/ ¢"O $ y£ ‰¤/y•T k/23+ Ma" !"c/Lx •3'IGMM8K M$7/qW7"O T 3 ¥5$ kE+9 ¦ –i38K M3”Mcb• k4c§Maksud Nabi Syuaib berkata "Wahai kaumku! Bagaimana fikiran kamu, jika Aku berdasarkan Bukti yang nyata dari Tuhanku, dan ia pula mengurniakan daku pangkat Nabi sebagai pemberian daripadanya, Patutkah Aku berdiam diri dari melarang kamu sedang Aku tidak bertujuan hendak melakukan sesuatu yang Aku melarang kamu daripada melakukannya? Aku hanya bertujuan hendak memperbaiki sedaya upayaku; dan tiadalah Aku akan beroleh taufik untuk menjayakannya melainkan Dengan perto-longan Allah. kepada Allah jualah Aku berserah diri dan kepada-Nyalah Aku kembali. Surah Huud 1188 Begitu juga dengan firman-Nya 27Gugatan Akidah Bertawakal kepada Selain Allah cT ¨d$ *8©ByS9$ p[yªG $7vS*S -tT¬Maksud dan berserahlah Engkau kepada Allah Tuhan yang hidup, yang tidak mati; serta bertasbihlah Dengan memujiNya; dan cukuplah ia mengetahui secara mendalam akan dosa-dosa hambaNya; Surah al-Furqaan, 2558 Selain itu, Allah SWT juga berfirman +- ™1MS^ k8"‰¤M •/9 M ¯;t2m ]"°H;T$HI'm$ ¯b3/W$M[-+cb• k4cm3P3 y£ ±Maksud Demikianlah, Kami utusan engkau Wahai Muhammad kepada satu umat yang lalu sebelumnya beberapa umat yang lain, supaya Engkau membacakan kepada mereka al-Quran yang Ka-mi wahyukan kepada-Mu, sedang mereka kufur kepada Allah al-Rahman katakanlah "Dia lah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan dia. Kepada-Nyalah Aku berserah diri, dan kepada-Nyalah tempat kembaliku dan kamu semuan-ya". Surah Ar-Rad, 1330 Inilah firman Allah yang menghimpunkan makna tauhid sebagai syarat memperoleh kebahagiaan hakiki yang menjadi dambakan setiap hambanya. Allah menciptakan makhluknya semata-mata 28Prosiding Seminar Pemantapan Akidah 2015 untuk beribadat kepada-Nya dengan ikhlas daripada hatinya. Dengan sentiasa mengingati Allah, maka hati manusia akan selalu tenang dan akan memiliki jiwa yang tenteram. Tidak ada yang lebih baik bagi orang yang bertakwa di dunia selain beriman kepa-da Allah, mencintai dan rindu ingin berjumpa kepadanya. RUJUKANRUJUKANRUJUKANRUJUKANAbidin, Danial Zainal. 2008. Minda Muslim Super. Batu Caves, Kuala Lumpur PTS Milennia. Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim 2002. Membersihkan Hati Dari Gangguan Setan. Yogyakarta Gema Insani Press. al-Qardawi, Yusuf. 1996. Fiqh Keutamaan Berasaskan al-Quran dan As-Sunnah. Kuala Lumpur Angkatan Belia Islam Ma-laysia. Din, Haron 2007. Ada Apa Dengan Islam. Batu Caves, Kuala Lumpur PTS Milennia SDN BHD. Fatanah, Abu Ahmad. 2005. 10 Golongan yang Tidak Mendapat Syafaat. Kuala Lumpur Al-Hidayah Publisher. Ismail, Abdul Aziz. 2006. Awas! Golongan Munafikin. Kuala Lumpur Progressive Publishing House SDN BHD. Jasmi, Kamarul Azmi, & Tamuri, Ab Halim. 2011. Dasar Akidah Muslim. Johor Bahru, Johor Penerbit UTM. Mahmud, Abdul Halim. 1995. Islam Dan Akal. Kuala Lumpur Percetakan Dewan Bahasa Dan Pustaka. Mohd, Ainon. 2011. Panduan Menulis Novel Teknik Surah Yusuf. Batu Caves, Selangor PTS Media Group Sdn Bhd. Omar, Ariffin. 2004. Dosa-Dosa Besar. Kuala Lumpur Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd. Yusoff, Zulkifli Mohd. 2011. Tafsir Ayat Ahkam. Batu Caves, Selangor PTS Media Group Sdn Bhd. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Besar. Kuala LumpurAriffin OmarOmar, Ariffin. 2004. Dosa-Dosa Besar. Kuala Lumpur Utusan Publications & Distributors Sdn Dan Akal. Kuala LumpurAbdul MahmudHalimMahmud, Abdul Halim. 1995. Islam Dan Akal. Kuala Lumpur Percetakan Dewan Bahasa Dan IsmailAzizIsmail, Abdul Aziz. 2006. Awas! Golongan Munafikin. Kuala Lumpur Progressive Publishing House SDN Hati Dari Gangguan Setan Fiqh Keutamaan Berasaskan al-Quran dan As-SunnahIbnul Al-JauziyahQayyimAl-Jauziyah, Ibnul Qayyim 2002. Membersihkan Hati Dari Gangguan Setan. Yogyakarta Gema Insani Press. al-Qardawi, Yusuf. 1996. Fiqh Keutamaan Berasaskan al-Quran dan As-Sunnah. Kuala Lumpur Angkatan Belia Islam Ma- Golongan yang Tidak Mendapat SyafaatAbu FatanahAhmadFatanah, Abu Ahmad. 2005. 10 Golongan yang Tidak Mendapat Syafaat. Kuala Lumpur Al-Hidayah Menulis Novel Teknik Surah YusufAinon MohdMohd, Ainon. 2011. Panduan Menulis Novel Teknik Surah Yusuf. Batu Caves, Selangor PTS Media Group Sdn hati manusia akan selalu tenang dan akan memiliki jiwa yang tenteramAllah Dengan Sentiasa MengingatiDengan sentiasa mengingati Allah, maka hati manusia akan selalu tenang dan akan memiliki jiwa yang tenteram. Tidak ada yang lebih baik bagi orang yang bertakwa di dunia selain beriman kepada Allah, mencintai dan rindu ingin berjumpa DinDin, Haron 2007. Ada Apa Dengan Islam. Batu Caves, Kuala Lumpur PTS Milennia SDN Hati Dari Gangguan SetanIbnul Al-JauziyahQayyimAl-Jauziyah, Ibnul Qayyim 2002. Membersihkan Hati Dari Gangguan Setan. Yogyakarta Gema Insani Press.
12 GUGATAN AKIDAH: BERTAWAKAL KEPADA SELAIN ALLAH Siti Norain Amir Siti Hawa Johari Kamarul Azmi Jasmi Abstrak Kertas kerja ini mengupas mengenai ber Author: Yanti Sugiarto 16 downloads 147 Views 151KB Size
Bertwakkal Kepada Allah] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسيMuhammad bin Abdullah bin Mu’aidzirTerjemah Muzaffar SahiduEditor Eko Haryanto Abu Ziyad2012 - 1433﴿ التوكل على الله ﴾ باللغة الإندونيسية »محمد بن عبد الله بن معيذرترجمة مظفر شهيدمراجعة أبو زياد إيكو هاريانتو2012 - 1433Bertwakkal Kepada AllahSegala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Yang mencukupkan segala perkara orang-orang yang bertaqwaقال الله تعالي ﴿ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ﴾ الطلاق 3"Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya"QS. Al-Thalaq 3Dia telah memeritnahkan kekasihNya dan manusia pilihanNya serta seluruh orang yang beriman untuk bertawakkal kepadaNyaقال الله تعالي ﴿ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ﴾ آل عمران 159" Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." QS. Ali Imron 159Kami memuji Allah dan memohon pertolongan kepadaNya… dan kami belindung denganNya dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan kami. Barangsiapa yang telah diberikan petunjuk oleh Allah maka tiada sorangpun yang mampu memberikannya petunjuk dan barangsiapa yang disesatkannya maka tiada seorangpun yang menjadi penolong dan penunjuk jalan baginya. Amma Ba’duAllah telah menjamin dan berjanji kepada orang yang bertawakal kepadaNya untuk diberikan kecukupan. Makhluk ini adalah ciptaanNya dan semua urusan ada di tanganNyaقال الله تعالي ﴿ إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ﴾يس 82"Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya "Jadilah!" maka terjadilah ia." QS. Yasin 82.Tawakkal adalah menyerahakn segala urusan kepada Zat yang memiliki segala keputusan bagi semua urusan, yaitu Allah Ta’ala. Hal disebabkan kelemahan seorang hamba untuk mengatur diri mereka sendiri. Tidak ada nafas yang keluar atau masuk kecuali dengan izin Allah. Dan yang kedua adalah karena kesempurnaan ilmu dan kekuasaan itu tidak bertentangan dengan kewjaiban untuk berusaha, bahkan seorang hamba diharuskan unuk berusaha sebagai sebab dengan syarat agar seorang hamba tidak boleh menggantungkan hati Badui datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan beliau berkata kepadanya Dari manakah engkau datang?. “Dari Syam”, jawab orang badui tersebut. “ Apakah dengan berjalan kaki atau dengan berkendaraan?. Tanya beliau kembali. “Berkendaraan”. Jawabnya. “Lalu di manakah kendaraanmu?. Tanya beliau kembali. “Aku meninggalkannya di balik gunung”. Jawabnya. Beliau bertanya kembali Apakah engkau telah mengikatnya?”. “Tidak aku meninggalkannya lalu bertawakkal kepada Allah”. Jawabnya. “Ikatlah dia lalu bertwakkal kepada Allah”. Perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maksudnya adalah agar seseorang berusaha mengerjakan sebab-sebab kesuksesan dan stelahnya baru berserah diri kepada Allah Ta’ macam-macam takwakkal adalah Pertama bertawakkal kepada Allah dalam masalah rizki dan ajal. Seorang muslim berkeyakinan bahwa rizki dan ajal telah ditetapkan oleh Allah pada saat dirinya masih berada di dalam perut ibunya. Berdasarkan hadits riwayat Muslim Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaanya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemuadian dia menjadi segumpal darah dalam masa yang sama seperti itu, kemudian dia berubah menjadi segumpal daging dalam masa yang sama seperti itu, kemudian Allah memerintahkan kepada para malaikat lalu dia diperintahkan untuk menulis empat perkara. Dan dikatakan kepadanya tulislah amal, rizki, ajal dan nasibnya apakah dia sengsara atau bahagia, kemudian barulah ditiupkan ruh kepadanya…”.[1]Seorang muslim berkeyakinan bahwa ajalnya tidak akan pernah berkurang walau satu saatpun, dan tidak pula berkurang dari rizkinya walau seukuran atom. Berdasarkan sebuah riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah dan memohonlah dengan cara yang baik. Sesungguhnya satu jiwa tidak akan mati sehingga dia mengambil rizkinya secara sempurna walau datangnya terlambat dari harapannya. Bertqwalah kepada Allah dan memohonlah dengan cara yang baik. Ambillah apa-apa yang dihalalkan dan tinggalkanlah apa-apa yang diharamkannya”.[2]Jenis-jenis tawakkal adalah bertawakkal kepada Allah saat datangnya musibah. Di dalam hadits qudsi disebutkan bahwa Allah Ta’ala berfirman Wahai malaikat maut engkau engkau telah mencbut nyawa anak seorang hambaKu?. Engkau telah mencabut nyawa penyejuk pandangannya dan buah hatinya?. Malaikat maut menjawab Benar”. Allah bertanya Apa yang dikatakannya?. Malaikat maut menjawab Dia memuji Allah dan istrija’[3]Allah Ta’ala berfirman Buatkanlah baginya sebuah rumah di dalam surga dan sebutlah namanya dengan rumah pujian”.[4]Auf bin malik datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan berkata Sesungguhnya anaku telah ditawan oleh sekolompok kaum. Maka Raslullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Perbanyaklah mengucapkanلا حول ولا قوة إلا باللهmaka diapun mengerjakannya. Lalu musuh terlalai dengan anak yang menjadi tawanan tersebut maka diapun terlepas, dan dia mendapatkan seekor kambing lalu dibawanya kambing tersebut lari bersama dirinya. Allah Ta’ala berfirmanقال الله تعالي ﴿وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ﴾ الطلاق 2-3 "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". QS. Al-Thalaq 2-3.Makasudan sepantasnya bagi seorang hamba untuk memohon tawakkal kepada Allah Ta’ala berdasarkan haditsاللهم إني أسألك صدق التوكل عليك اللهم اجعلني ممن توكل عليك فكفيته“Ya Allah anugrahkanlah kepada kami rasa tawakkal yang sebenarnya, Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertawakkal kepadaMu lalu Engkau mencukupkan Aku”.Dan seorang hamba harus yakin bahwa tetapnya suatu keadaan dalam satu kondisi yang permanent adalah mustahil. Dan di antara kedipan dan pejaman mata Allah menjadikan banyak perubahan dari suatu keadaan kepada keadaan yang telah berjalan di atas garis yang telah ditetapkan baginyaBarangsiapa yang ditetapkan baginya suatu keadaan, maka dia menjalaninyaBarangsiapa yang tempat kematiannya telah tercatat disebuah negeriMaka dia pasti tidak akan menemukan kematiannya di negeri yang lainOrang yang tidak bertwakkal kepada Allah akan sengsara oleh hati dan angan-angan yang bercerai berai, hidup tertekan karena takut dengan masa depan yang suram, bersedih atas masa lalu, tidak rela dengan keadaan dirinya, dada menyempit dan penyakit menghantui. Maha Benar Allah dengan firmanNyaقال الله تعالي ﴿ وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ ﴾ الزخرف 37 "Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah Al Qur'an Kami adakan baginya setan yang menyesatkan maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. 37 Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk". QS. Al-Zukhruf 37.Wahai Tuhanku semua perkara di tanganMuSemua urusanku telah ku serahkan kepadaMuSaat diriku tenggelam dalam Lumpur kesulitanTerombang-ambing terbentur batu-batu raksasaAdakah asa selain diriMu, saat keresahan menyelimutiMenghempaskan bahtera kehidupan yang ku laluiHanya ini yang dapat aku sampaikan, aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung untuk diriku dan kalian semua. Mohonlah ampunanNya…..Khutbah KeduaSegala puji bagi Allah yang telah mengatur segala urusan hambaNya dengan sempurna dan baik, memudhakan bagi mereka semua fasilitas dan kebutuhan hidup. Maka barangsiapa yang yakin bahwa Dia adalah tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan berserah diri kepadaNya maka Allah akan mencukupkannyaقال الله تعالي ﴿ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً ﴾ النساء 81 "Cukuplah Allah menjadi Pelindun" QS. Al-Nisa’ 81Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, yang telah menjanjikan orang-orang yang berserah dirik kepadaNya untuk diberikan kecukupan yang sempurna, sehingga mereka tidak membutuhkan orang lain selian Allah. Ya Allah jadikanlah kebutuhan kami hanya tertuju kepadaMu, bukan kepada selian diriMu, Ya Allah tuhan semesta aku bersaksi bahwa penghulu dan kekasih kami, Muhamad adalah hamba dan RasulMu…yang telah bersabda dan jujur dalam tutur katanya"Seandinya kalin bertwakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia memberikan kalian rizki sebagaimana Dia telah memberikan rizki kepada burung yang pada waktu paginya pergi dalam keadaan lapar lalu kembali pulang dalam keadaan kenyang”. HR. Ibnu Majah dalam kitab Allah curahkanlah shalawat dan salamMu serta keberkahan kepada Muhammad dan para shahabatnya sehingga hari kiamat…Amma Ba’duSesungguhnya jika seluruh masyarakat berupaya mengambil langkah-langkah kesuksesan lalu bertwakkal kepada Allah, bukan kepada selain Allah, dan mereka menunaikan segala perintahNya, menjauhi laranganNya, berharap kepadaNya agar ditolong dalam menghadapi segala beban dan tantangan hidup, serta melaksanakan kewajaiban yang semestinya mereka lakukan, mengerahkan segala upaya dan semangat, maka Allah pasti akan mempermudah bagi mereka segala urusan yang sulit, menundukkan segala tantangan, jangan sampai mereka berkata Kami telah berserah diri kepada Allah dan kita enak-enak duduk di rumah, sebab Allah Ta’ala mengingatkan kita di dalam firamanNyaقال الله تعالي ﴿ وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى ﴾ النجم 39 “…dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. QS. Al-Najm 39.Wahai sekalian hamba Allah ada tiga kalimat yang menjadi semangat bagi tawakkal dan meminta pertolongan Allah. Barangsiapa yang mengatakannya dengan lisannya, mersapi makna yang terkandung di dalamnya maka sungguh dia telah merealisasikan wujud tawakkal dan kehiudpannya menjadi mantap, yaituقال الله تعالي ﴿ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴾ الفاتحة 5 "Hanya kepada Engkaulah kami menyembahdan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan". 5.قال الله تعالي ﴿ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُلْ حَسْبِيَ اللّهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ﴾ التوبة 129"Jika mereka berpaling dari keimanan maka katakanlah Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung". QS. Al-Taubah 129.لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيمTiada daya dan uapaya kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha ini termasuk salah satu perbendaharaan surga, yang menyampaikan seorang hamba kepada segala kebaikan. Pada saat seorang hamba telah menyakini bahwatiada daya bagi seseorang dan tiada kekuatan baginya kecuali dengan izin Allah maka sungguh dia telah melalui jalan yang benar dan diberikan taufik kepada kebenaran yang satu sisi, jika seorang hamba berpegang teguh kepada tuhannya di dalam segala urusannya, dalam upaya mendatangkan seagala kemaslahatan yang berhubungan dengan urusan agama dan dunianya, maka sungguh dia telah mewujudkan tujuannya untuk mencegah segala kemudharatan dan bahaya. Sebab Allah Ta’ala adalah Zat yang telah menciptakan kita, dan memberikan rizki bagi kita. Dialah yang memberikan kita makan, memberikan kita minum, memberikan kecukupan dan melindungi kepada Allah adalah tuntutan agama dan keimanan kita yang tak terpisahkan di dalam segala aspek kehidupan kita. Bagaimanapun berlimpahnya harta maka dia pasti akan habis, bagiamanapun panjangnya umur seseorang maka dia pasti berjalan menuju ketuaan, sebuah kekuatan yang besar pasti berjalan menuju kelemahan dan dengan bertwakal kepada Allah akan terwujud segala bentuk kebiakan dan الله تعالي ﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاء إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ﴾ الفاطر 15Hai manusia kamulah yang berkehendak kepada Allah dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji. QS. Fatir kita pasti membutuhkan pemeliharaan TuhanNya, sangat menginginkan pertolongan dan nikmatNya di dalam segala perkara hidup. Allah Ta’ala menegaskan di dalam firmanNyaقال الله تعالي ﴿ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ ﴾ البروج 16"Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya" QS. Al-Buruj tidak perkara apapun yang sulit bagi Allah Ta’ Ta’ala berfirmanقال الله تعالي ﴿ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ﴾ البقرة 117 “…dan bila Dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu, maka cukuplah Dia hanya mengatakan kepadanya "Jadilah". Lalu jadilah ia. QS. Al-Baqarah perkara yang ditentukannya terjadi dengan kata “كُن”Dan sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Mengetahui segala kemaslahatan yang tidak kita ketahui, Dia Maha Kuasa mengukur apa yang tidak mampu kita ukur, Dia Maha berkehendak apa yang tidak bisa kita wujudkan dengan kehendak kita, Dia Maha Kuat terhadap perkara yang tidak mampu kita wujudkan, dan Dialah yang menjaga hamba dari segala tidak ada hal yang perlu bagi makhluk ini kecuali memutuskan harapannya terhadap manusia dan hanya berserah diri kepada Allah serta memohon kepada Allah segala kebutuhanNyaقال الله تعالي ﴿ مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ ﴾ النحل 96Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. QS. Al-Nahl hamba yang selalu bertawakal kepada Allah, akan mendapat penjagaan yang sempurna dariNya, dimudahkan segala urusanNya. Alangkah indahnya sebuah kehidupan dengan segala apa yang telah ditaqdirkan. Hendaklah kita menjadi pribadi yang selalu berserah diri kepada Allahقال الله تعالي ﴿ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ﴾ الطلاق 3 "Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". QS. Al-Thalaq 3.Semoga Allah memberikan keberkahan bagiku dan kalian semua dengan Al-Qur’an yang agung ini, dan semoga Dia berkenan memberikan manfaat bagi diriku dan kalian semua dengan ayat-ayat yang jelas yang terdapat di dalamnya. Ya Allah curahkanlah kasih sayangMu kepada kami semua, sesungguhnya Engkaulah Tuhan yang Maha Penyayang. Janganlah timpakan siksaMu kepada kami sesungguhnya Dirimu Maha Kuasa dengannya, jadikanlah kami orang-orang yang berserah diri kepadaMu, yang berlindung dengan Zat-Mu, yang berpegang teguh dengan syari’atMu, yang berpegang dengan kekuatan dan kekuasaanMu.[1] Al-Bukhari, kitab bud’ul khlaq.[2] HR. Ibnu Majah, kitabut tijarat.[3] إنا لله وإنا إليه راجعون Mengucapkan [4] Musnad. Musnad Al kufiyyin. Al-Turmudzi dan redaksi hadits dari Imam Ahmad.
oXxE. 17pzg6cybm.pages.dev/20617pzg6cybm.pages.dev/22017pzg6cybm.pages.dev/58017pzg6cybm.pages.dev/48317pzg6cybm.pages.dev/24217pzg6cybm.pages.dev/417pzg6cybm.pages.dev/15617pzg6cybm.pages.dev/140
manusia yang bertawakal kepada selain allah termasuk manusia yang